Laman

Rabu, 02 Juni 2010

XML (eXtensible Markup Language)

Sejarah XML(eXtensible Markup Language)
Pengembangan XML dimulai pada tahun 1996 dan menjadi standar W3C sejak Februari 1998. Teknologi ini bukan merupakan barang baru. Sebelum XML sudah ada apa yang dinamakan SGML, yang dikembangkan pada awal tahun 80-an, menjadi standar ISO sejak 1986, dan digunakan secara luas untuk berbagai proyek dokumentasi berskala besar. Pengembangan HTML dimulai pada tahun 1990. Desainer XML mengambil bagian terbaik dari SGML, dan didukung pengalaman dengan HTML, menghasilkan sesuatu yang tidak kalah hebat dibandingkan SGML, namun jauh lebih umum dan lebih sederhana untuk digunakan. Sebagai tambahan, SGML lebih banyak digunakan untuk dokumentasi teknis dan jarang digunakan untuk data jenis lain, sementara XML sebaliknya. Mungkin karena sama-sama turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Languange). Padahal, XML dibuat untuk menjembatani interoperabilitas antar software dari platform yang berbeda.
Sebelum membahas lebih jauh apa itu XML dan bagaimana fungsinya, ada baiknya kita memahami betul istilah markup language.
Awalnya markup language digunakan oleh para penulis, editor, dan awak percetakan dalam dunia penerbitan, untuk menandai sebuah naskah dipresentasikan.Editor menandai bagian-bagian naskah yang perlu diperbaiki oleh penulis, dengan tanda-tanda khusus. Editor juga melakukan hal yang sama pada naskah yang akan di-layout oleh desainer (dahulunya merupakan bagian dari awak percetakan), bagian mana yang dicetak miring, tebal, dan lain-lain.Dengan kata lain, markup language adalah gabungan antara naskah dengan informasi tambahan tentang naskah itu sendiri. Contoh markup language yang paling lazim kita temukan saat ini di internet adalah HTML.
XML didesain oleh sebuah kelompok kerja yang terdiri dari sebelas orang. Mereka mendapat dukungan dari 150 orang di luar kelompok tersebut.Pemimpin bidang teknis tim sebelas, James Clark, menyumbangkan elemen empty ">", dan nama XML itu sendiri. Nama-nama lain yang sempat diusulkan antara lain MAGMA (Minimal Architecture for Generalized Markup Applications), SLIM (Structured Language for Internet Markup), dan MGML ( Minimal Generalized Markup Language). Pada 10 Februari 1998, XML 1.0 direkomendasikan secara resmi oleh W3C.XML 1.0 merupakan pencapaian tim sebelas dalam mendesain markup language untuk tujuan penggunaan di Internet, yang serba guna, dan kompetibel dengan SGML. Selain itu, XML 1.0 juga mendukung pengembangan software yang memprosesnya, meminimalisasi fitur-fitur opsional, terbaca oleh manusia, singkat, padat, dan mudah untuk ditulis.Sampai artikel ini ditulis, telah dilakukan kali ketiga perbaikan minor pada XML 1.0 perbaikan kedua menghasilkan XML 1.1, yang kini telah menjalani satu kali perbaikan. Pada 16 Agustus 2006 yang lalu, XML 1.0 Fourth Edition, dan XML 1.1 Second Edition dipublikasikan. Keduanya dianggap sebagai versi terakhir XML yang ada sekarang.

Pengertian XML(eXtensible Markup Language)
XML adalah sebuah teknologi cross platform, dan merupakan tool untuk melakukan transmisi informasi. XML bukanlah program, atau pustaka. XML adalah sebuah teknologi, sebuah standar dengan berbagai aturan tertentu. Dalam pengertian yang sederhana, sebuah dokumen XML hanyalah sebuah file teks biasa yang berisikan berbagai tag yang didefinisikan sendiri oleh pembuat dokumen XML tersebut. Sesuai dengan namanya, eXtensible Markup Language, sebuah dokumen XML adalah sebuah dokumen dengan markup, sama seperti halnya dengan HTML.
Namun, XML tidak didesain untuk menggantikan HTML. XML lebih dirancang untuk mendeskripsikan data, menyimpan dan memfokuskan diri pada data tersebut. Sementara, HTML didesain untuk menampilkan data dan memfokuskan diri pada bagaimana data ditampilkan. Secara desain, hal ini sudah jauh berbeda. Dengan demikian, XML bukanlah pengganti HTML karena memang dirancang berbeda. Hubungan antara XML dan HTML lebih ke arah pelengkap. Anda dapat menyimpan data dalam sebuah dokumen XML dan mempergunakan HTML untuk menampilkan data tersebut.

Perbandingan XML dan HTML
XML didesain untuk mengolah dan mengatur data. Namun bukan untuk menggantikan HTML, karena keduanya mempunyai tujuan yang berbeda. XML untuk menggambarkan data, menyimpan dan memfokuskan data apa itu, sedangkan HTML untuk menampilkan data dan bagaimana tampilannya. Dengan kata lain, HTML untuk menampilkan informasi, sedang XML untuk menggambarkan sebuah informasi.
XML tidak melakukan apa-apa, hanya murni informasi yang dimasukkan ke dalam tag XML. Harus ada aplikasi untuk mengirim, menerima atau menampilkannya. Tag dalam HTML sudah ditentukan seperti h1, td, table, dll. Pengguna HTML hanya bisa menggunakan tag-tag yang sudah ditentukan itu. Sedang dalam XML, pengguna bebas menentukan tag-tagnya sendiri untuk menggambarkan data, jadi tidak ada tag standar dalam XML. Dalam perkembangan Web masa depan, XML akan digunakan untuk menggambarkan data dimana HTML digunakan untuk memformat dan menampilkan data itu.

Penulisan XML
Anda bebas dalam merancang tag yang digunakan, selama memenuhi aturan berikut:
• Nama elemen dapat terdiri dari huruf, bilangan dan karakter lainnya.
• Nama elemen tidak boleh diawali de ngan bilangan ataupun tanda baca.
• Nama tidak boleh diawali dengan XML (dan variasinya seperti xml, Xml...)
• Nama tidak boleh berisi spasi.
Karena Anda mendefi nisikan tag sen diri, tidak akan ada yang akan melarang tag yang Anda gunakan selama telah memenuhi beberapa aturan sebelumnya. Hanya, perhatikan betul agar umum digunakan dan tidak bermasalah di sistem lain. Perhatikan contoh berikut. Lebih baik untuk tidak menggunakan –,:, dan . dalam tag. Karakter – bisa dianggap pengurangan dan karakter dapat dianggap pemanggilan atribut kelas. Karakter : yang akan digunakan dalam namespace juga tidak boleh digunakan. Nama haruslah sependek dan seefi sien mungkin. Sebagai contoh:
9.1
Lebih baik digunakan daripada bentuk berikut:
9.1
Karena tag adalah anak dari dan kita memiliki tag yang menginformasikan sistem operasi (dalam hal ini Linux).

Jenis Dokumen XML
Ada 3 jenis dokumen XML diantaranya adalah :
1) Invalid Document adalah tidak mengikuti aturan penulisan yang didefenisikan oleh spesifikasi XML.
2) Valid Document adalah mengikuti aturan penulisan yang didefenisikan oleh spesifikasi XML dan aturan struktur dokumen yang tertuang DTD atau schema.
3) Well-Formed Dovument adalah mengikuti aturan spesifikasi XML, namun tidak mengikuti DTD atau schema.
Pendefinisian Dokumen XML dapat dilakukan dengan DTD dan XML Schema.

Basik XML
Sintaks XML
Sama seperti bahasa pemrograman misalnya, XML juga memiliki sintaks (walaupun tidak akan terlalu kaku). Kita harus memenuhi aturan-aturan ini agar sistem tetap sesuai standar. Menggunakan hal standar secara tidak standar adalah hal yang jelek sekali.
Aplikasi Anda, ketika melakukan parsing XML haruslah berhati-hati. Tidak semua XML valid. Apabila hal yang salah ditemukan,
maka pemrosesan sangat disarankan untuk dihentikan.

Contoh sintaks XML :



Aadam
Eva
Peringatan
Jangan lupa janji kita!



Keterangan:
sebagai root, 4 baris dibawahnya (to, from, heading, body) merupakan elemen anak. Semua baris perintah XML harus mempunyai tag pembuka dan penutup. XML itu case sensitive.

Ini yg salah
ini yg benar

XML harus mempunyai elemen root.



…..



Elemen XML dapat mempunyai atribut.
Atribut dalam XML harus diberi tanda petik ( ).



Aadam
Eva
Peringatan
Jangan lupa janji kita!




Elemen XML

• Nama elemen dapat berupa kata, angka atau karakter lainnya
• Nama elemen tidak boleh diawali dengan karakter khusus
• Nama elemen tidak boleh diawali dengan kata xml (Xml, XML, atau lainnya)
• Nama elemen tidak boleh mengandung spasi

Atribut XML
Elemen XML dapat mempunyai atribut, seperti HTML.
Contoh:
Dalam html, ingatkah anda dengan
Src adalah atribut yang ditambahkan dalam elemen img. Atribut selalu menyediakan informasi, tetapi atribut bukan merupakan bagian dari data. Dalam XML dapat ditulis menjadi:
buku.jpg
Keterangan:
file type= jpg bukan merupakan data, tetapi informasi tersebut sangat penting bagi software yang akan memanipulasi elemen file tersebut. Penulisan atribut dapat menggunakan tanda petik satu( ) atau dapat juga dengan tanda petik dua( ). Misal : type= jpg dapat ditulis menjadi type= jpg .

Validasi XML
Di XML, bagaimanakah Anda tahu sebuah dokumen XML valid atau tidak secara sintaksis? Kita bisa membagi XML yang benar dalam dua bagian: XML yang secarastruktural benar dan XML yang valid. XML dengan penulisan sintaks yang benar merupakan format XML yang bagus, XML dilakukan validasi dengan DTD agar XML lebih valid.

Format dokumen XML yang baik :
• Mempunyai root elemen
• Mempunyai tag penutup
• Case sensitive membedakan huruf besar dan huruf kecil
• Sintaks bersarang harus teratur
• Nilai atribut selalu berada dalam tanda petik

Format dokumen valid DTD adalah :




Aadam
Eva
Peringatan
Jangan lupa janji kita!


Fungsi XML(eXtensible Markup Language)
XML didesain sebagai solusi interoperabilitas antarsoftware dari platform yang berbeda. Misalnya software A berjalan diatas platform Java, ingin berbagi informasi dengan software yang berjalan di atas platform .NET. software A akan membaca request dari software B dalam format XML.Atau bisa jadi software A menyediakan informasi yang sudah dikemas dalam fomat XML, yang dapat dimanfaatkan oleh software B, C, D, dan seterusnya. Untuk mengakses informasi dalam format XML ini, digunakan tool yang bersifat web service. Contoh yang paling sederhana dari interoprabilitas menggunakan XML ini adalah RSS feed dan aggregator. Saat ini banyak website berita dan blog yang menyediakan informasi yang dikemas dalam format XML, atau dikenal dengan nama RSS feed. Website lain atau aplikasi desktop yang disebut dengan aggregator dapat memanfaatkan informasi ini melalui web service, yakni HTTP, untuk membaca file XML, dan menampilkannya.Bagaimana XML, dan web service bekerja sama menciptakan layanan baru yang disebut dengan interoprabilitas ini? Seperti yang dijelaskan di atas, XML merupakan markup langage. Namn, berbeda dengan HTML yang memerintahkan web browser bagaimana menampilkan informasi, XML menandai informasi secara terstruktur sehingga memudahkan aplikasi lain mengekstrak, dan menggunakannya.Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan tag-tag. Jika tag-tag pada HTML bersifat baku, tag-tag XML dapat dibuat sendiri, sesuai dengan kebutuhan. Untuk memudahkan aplikasi membaca tag-tag apa saja yang memuat informasi serta struktur hirarkinnya, XML 1.0 dilengkapi dengan DTD ( Document Type Definition) yang terletak pada bagian header file. Untuk menutup kekurangan pada DTD, XML 1.1 mengganti DTD dengan XSD (XML Schema Definition) yang lebih powerful dalam menggambarkan struktur file XML.Perlu digarisbawahi, walaupun sama-saman turunan SGML, tedak berarti XML dan HTML memiliki sifat yang sama. Seperti yang kita ketahui, HTML memiliki sifat pemaaf. Jika Anda membuat kesalahan coding pada HTML, web browser akan berusaha tetap menampilkannya sebaik mungkin, dengan menduga apa kira-kira maksud Anda, atau paling tidak web browser mengabaikan tag yang salah. Namun tidak demikian dengan XML. Aplikasi yang menggunakannya akan berhenti dengan tiba-tiba saat menemukan tag yang salah, dan mengatakan bahwa ada yang salah dalam file XML Anda!


Sumber: www.google.com/XML/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar